Crocodile

Tuesday, November 13, 2012



Crocodile

Sir Crocodile adalah mantan Shichibukai dan pimpinan organisasi rahasia, Baroque Works, dan antagonis utama dari cerita Arabasta. Dia adalah salah satu penjahat utama terlama dalam keseluruhan cerita. Awalnya ia diperkenalkan sebagai Shichibukai, tetapi kemudian dilucuti dari gelar setelah mencoba untuk mengambil alih kerajaan Arabasta dan dikirim ke penjara bawah laut, Impel Down. Berkat Monkey D. Luffy , ia berhasil melarikan diri dari Impel Down dan pergi ke Marineford untuk ikut berpartisipasi dalam perang. Setelah itu, ia dan Daz Bones memutuskan untuk meneruskan petualangannya ke New World.

1. Penampilan
Crocodile adalah pria tinggi dengan dada lebar, bahu lebar, lengan dan kaki berotot, dan leher yang kokoh. Dia memiliki kulit pucat dan tengkuk panjang, rambut dalam hitam-ungu yang disimpan disisir rapi ke belakang, dan terlihat turun melambai di depan wajahnya saat pertempuran. Crocodile memiliki banyak bekas luka yang menghiasi tubuhnya, terutama bekas luka jahitan panjang di atas hidungnya yang membentang di sepanjang wajah, serta tangan kiri yang hilang, digantikan dengan sebuah kait besar berwarna emas. Crocodile memiliki pandangan mata sendu, dihiasi oleh banyak kerutan, dan alis tipis yang memberi raut wajah sedih. Crocodile berbicara dengan suara yang berat dan dalam, dan suka merokok cerutu.
Cara berpakaiannya digambarkan menampilkan gaya bos mafia Italia. Dalam penampilan aslinya, Crocodile mengenakan rompi oranye cerah garis-garis hitam yang ditutupi sebuah kemeja persik berlengan panjang, syal biru, setelan celana panjang gelap dan sepatu hitam dipoles dengan gesper emas. Dia juga mengenakan mantel panjang, tebal, bulu abu-abu gelap (di manga dan Film 8, bernuansa hijau) dibiarkan menggantung di pundaknya.
Saat dipenjara di Impel Down , ia mengenakan seragam tahanan bergaris-garis, sama seperti tahanan lainnya, namun ia diizinkan untuk tetap memiliki kait emasnya. Setelah bergabung dengan Luffy dan Jinbe untuk menyelamatkan Ace , dia mengenakan kemeja hitam, syal hijau, celana panjang abu-abu gelap, dan mantel hitam dengan trim bulu cokelat. Setelah Pertempuran Marineford, dia memakai pakaian yang menyerupai seperti saat di Arabasta, yang terdiri dari rompi atas kemeja polos, syal di lehernya, celana jas, sepatu elegan dan mantel bulu tergantung di punggungnya.
Dalam setiap penampilan, dia memakai anting-anting emas melingkar tunggal pada telinga kanannya, dan memakai cincin emas dengan batu permata beberapa warna yang berbeda pada setiap jari.
Tema hewannya adalah buaya, seperti arti namanya, hewan peliharaannya Bananawani dan bekas luka yang besar (yang menyerupai "senyum buaya") merupakan refleksi dari temanya.

2. Kepribadian
Crocodile memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan dalam kemampuannya (kepercayaan dirinya berasal dari keahlian sendiri dan kekuatan yang besar seperti ditunjukkan ketika ia mengalahkan Luffy dua kali dan hampir membunuhnya). Ia menikmati bermain-main dengan lawan-lawannya, sering tersenyum puas ketika mengetahui lawannya lebih lemah dari dirinya. Namun, akibat dari rasa percaya dirinya, dia terlalu meremehkan tekad Luffy dan menyebabkan kekalahannya.
Ketegaannya dalam membunuh menunjukkan sifatnya berhati dingin dan dia tidak akan berpikir dua kali untuk menghukum orang lain sampai mati. Ia juga sangat cepat marah jika seseorang menghina dia dengan cara apapun. Ini terlihat ketika Sanji menghinanya ketika berbicara di Den Den Mushi. Crocodile berkomentar kalau siapa saja yang pernah menghinanya, telah dibunuh oleh dia. Hal ini juga ditunjukkan kemudian dalam pertarungan pertamanya dengan Luffy dimana Luffy memanggilnya bodoh. Dia kemudian menggigit kedua cerutunya dan mengancam membunuh Robin yang ikut tertawa.
Ia juga memiliki kebiasaan menghina dan merendahkan musuh-musuhnya, seperti menggunakan istilah "tidak berharga" merujuk pada usaha putus asa musuh-musuhnya. Ketika melawan musuh-musuhnya, ia sering meremehkan musuhnya dengan memanggilnya dengan sebutan hanya rookie, mengatakan kalau mereka tidak berada pada levelnya, seperti ketika pertama melawan Luffy dan menganggap perjuangan mereka sebagai usaha yang sia-sia sekaligus mengomentari orang-orang yang coba melawannya di masa lalu.
Jika Crocodile sangat marah atau jengkel kepada seseorang, ia jarang membunuh mereka langsung. Dia sering membuat mereka menderita sampai mereka mati perlahan-lahan. Hal ini terbukti menjadi kebiasaan buruk itu karena menyebabkan kekalahannya. Dalam pertarungan pertama dan kedua dengan Luffy, ketimbang membunuhnya langsung, Crocodile meninggalkan Luffy sekarat untuk mati. Hal ini memungkinkan Luffy untuk kembali dan akhirnya mengalahkan dia. Kebiasaan dan keberuntungan itu sendirilah alasan Luffy selamat dari salah satu perkelahian dengan Crocodile. Hal ini juga yang menyebabkan Mr. 3 Galdino bisa selamat dari upaya Crocodile untuk memberi makan dia ke Bananawani.
Crocodile tidak menunjukkan kepedulian kepada setiap bawahannya. Ia sepenuhnya bersedia mengorbankan mereka untuk mencapai tujuannya (seperti ketika Operasi Utopia, di mana seluruh Baroque Works akan terbunuh oleh ledakan meriam yang dihasilkan), atau jika mereka menghina atau gagal menjalankan misi (seperti Mr. 3 dan Nico Robin). Dia sepertinya tidak menganggap keberadaan mereka dan hanya memandang mereka sebagai bidak. Namun, ada beberapa yang mendapat rasa hormat yang kuat darinya, seperti Mr. 1 Daz Bones, yang berkenan diselamatkan Crocodile dari selnya.
Meskipun begitu, Crocodile juga bisa menunjukkan kalau ia juga memiliki kode etik kehormatan sebagai seorang petarung, walau sedikit terlihat aneh. Seperti saat pertarungan ketiganya melawan Luffy dimana saat ia mengeluarkan kait beracun, ia berpendapat kalau Luffy layak mendapat kehormatan merasakannya, mungkin disebabkan karena ia hampir tidak pernah menunjukkan kait itu kepada musuh-musuh sebelumnya. Namun situasi saat itu lebih menggambarkan sifat kekejamannya ketimbang sebagai suatu kehormatan. Contoh lain, ketika ia menolak melawan Whitebeard yang dalam keadaan lemah akibat dilukai Squardo, walau memiliki dendam dengannya sejak lama. Ia juga tak segan menolong orang lain, seperti menyelamatkan Ace ketika akan dieksekusi dan juga menyelamatkan Luffy dan Jinbe dari Akainu, dengan alasan ia tak ingin pihak Angkatan Laut mendapatkan kemenangan. Ia juga membantu Daz Bones menghadapi Mihawk dengan alasan kalau ia sedang dalam perasaan yang buruk.
Di suatu masa, mungkin ia adalah orang yang baik hati dan optimis seperti ketika ia dan Luffy berbagi mimpi yang sama. Namun, dengan pengalaman buruknya ketika masih mengarungi Grandline, telah membuat ia letih dan merusak jiwanya, menyebabkan ia berubah menjadi orang yang kejam seperti sekarang, dan seiring berlalunya waktu, ia melepaskan mimpinya perlahan-lahan. Ia berhati dingin dan menjadi sinis ketika mendengar romantisme seorang bajak laut tentang impian mereka menjadi Raja Bajak Laut berikutnya. Crocodile percaya kalau mereka semua bodoh memiliki idealisme seperti itu yang hanya untuk berakhir dengan kekecewaan. Ia mengatakan kalau selama bertahun-tahun telah sering bertemu dengan orang seperti itu di lautan dan menyingkirkan mereka semua. Dia juga mengakui melalui pengakuannya sendiri, bahwa ia tidak selalu rasional.
Kemudian, setelah dikalahkan Luffy dan dilucuti gelarnya sebagai Shichibukai, Crocodile kehilangan minat pada dunia luar. Seperti terlihat ketika bawahannya di Baroque Works sibuk menyelamatkan diri ketika akan ditangkap, ia malah menertawakan mereka ketimbang melarikan diri dan akhirnya dikirim ke Impel Down. Motivasinya ketika keluar dari Impel Down, hanya untuk berkesempatan membunuh Whitebeard.
Kini ia berubah sedikit menjadi lunak dengan sikapnya. Dia tampak lebih bersedia untuk membantu orang lain, seperti ketika dia menawarkan untuk membantu Luffy melarikan diri dari Impel Down, menolong Ace ketika akan di eksekusi, menolong Daz Bones dari Mihawk maupun ketika menyelamatkan Luffy dan Jinbe dari Akainu, walau dengan sejumlah alasan. Sebelumnya ia bahkan tidak akan peduli jika sekutunya sendiri akan dibunuh.

3. Kemampuan dan Kekuatan
Crocodile ditampilkan sangat lihai dan licik, terlihat dari kemampuannya mengelabui Pemerintah Dunia sekaligus memimpin organisasi rahasia Baroque Works tanpa bisa diketahui. Dimata orang-orang dan Pemerintah Dunia, ia tampak seperti pahlawan yang melindungi mereka dari bajak laut. Ia juga mampu merancang rencana matang dan terencana untuk mengambil alih Arabasta. Ia juga dapat melihat detil-detil kecil yang tidak diperhatikan orang lain, seperti tanda lilitan kain putih di lengan kru topi jerami dan menyimpulkannya sebagai proteksi terhadap kemampuan Mr. 2.
Ia juga memiliki pemahaman yang baik tentang Buah Iblis, terlihat dari kemahirannya menggunakan Suna Suna no Mi miliknya, dan mampu mengidentifikasi penjaga Impel Down sebagai pengguna buah Zoan sementara yang lain tidak menyadarinya.
Sebagai mantan Shichibukai, ia dalah salah satu karakter terkuat dalam cerita. Ia ditempatkan di Level 6 Impel Down saat ditahan, level dimana penjahat terkuat di dunia di tempatkan, meski hanya memiliki nilai bounty Berry Besar.gif81.000.000 dan tampak tidak berpengaruh ketika dinetralkan dalam air mendidih Impel Down.
Ia mampu mengalahkan Luffy dua kali dan meracuninya pada pertarungan ketiga. Karena kesombongannya, akhirnya ia dikalahkan Luffy. Saat perang di Marineford, Crocodile memiliki kapasitas yang mumpuni untuk bertarung dengan orang-orang sekaliber Jozu, Doflamingo, Mihawk bahkan Akainu. Ia tampak tidak khawatir menantang Mihawk yang bahkan mampu mengalahkan Jinbe dengan mudah dan tidak terlihat terluka setelah diserang Doflamingo.
Meski kekuatan buah iblisnya bertipe logia yang memungkinkan ia menghindari pukulan, Crocodile memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Ia hanya menderita sedikit cedera ketika dipukul dengan haki oleh Jozu dalam bentuk berlian.

Crocodile memakan Buah Iblis tipe Logia Suna Suna no Mi yang memberinya kemampuan untuk berubah menjadi pasir. Ia sepertinya sangat menguasai kekuatan buah iblisnya dan mampu mengoptimalkannya dengan baik. Sebagai manusia pasir, Crocodile nyaris mustahil dikalahkan jika berada di daerah gurun. Ia mampu membuat badai pasir besar, membuat pasir hisap atau membuat serangan senjata berbilah ganda yang tajam dari pasir. Ia juga mampu menguras habis air dari tubuh seseorang jika terpegang, sampai kering. Kemampuan ini juga yang menyebabkan rakyat Arabasta harus hidup dalam kekeringan selama dua tahun.

4. Senjata

a. Kait Emas
Crocodile memiliki sebuah kait emas di tangan kiri yang dapat digunakannya sebagai senjata. Kait ini digunakannya untuk menusuk lawannya, seperti saat pertarungan pertama dengan Luffy dan juga saat dikhianati Nico Robin. Kait ini juga digunakannya sebagai gada pemukul seperti ketika menghempaskan Luffy ke dinding. Kait ini terbukti sangat tangguh seperti saat menahan serangan pedang Mihawk tanpa ada kerusakan.
Kait emas Crocodile memiliki beberapa bagian. Jika penutupnya dilepas, didalamnya terdapat kait lain yang berlubang-lubang. Crocodile mengatakan kalau didalam lubangnya mengandung racun kalajengking yang cukup kuat untuk membunuh siapa saja, dan ketika menetes terlihat kalau racunnya bahkan dapat melelehkan batuan. Ketika Luffy berhasil mematahkan kait itu, Crocodile masih bisa memunculkan semacam pisau dari tempat tersebut.
Selama dipenjara di Impel Down, Crocodile tetap diizinkan memakai kait tersebut. Meski sedikit aneh karena dapat berpotensi sebagai senjata, namun Oda sepertinya tidak ingin merubah ciri khas yang telah melekat pada Crocodile.

5. Hubungan

a. Anggota Kru

Hubungannya dengan bawahan di BW hampir tidak ada. Ini dikarenakan kerahasiaan identitasnya yang tidak diketahui oleh anggota lain (kecuali oleh Nico Robin) sampai diungkapkan kemudian. Crocodile tidak peduli pada keselamatan anak buahnya asal tujuannya tercapai. Kepada bawahannya, ia tidak segan-segan bertindak kejam menghukum mereka jika gagal menjalankan tugas dengan baik. Seperti ketika ia menjatuhkan Mr. 3 untuk dimakan buaya peliharaannya, Bananawani karena gagal menghadang kedatangan kru topi jerami. Walau demikian, ia tidak bertindak sewenang-wenang kepada bawahannya jika tidak ada alasannya.
Hubungannya dengan Nico Robin digambarkan sebagai hubungan bisnis yang saling menguntungkan. Crocodile tidak pernah menganggapnya sebagai teman bahkan tak keberatan membunuhnya jika tak dibutuhkan lagi. Sebaliknya bagi Robin, ia hanya memanfaatkannya untuk mewujudkan mimpinya sekaligus mendapatkan perlindungan dan tak pernah berniat untuk benar-benar membantu Crocodile.
Meskipun terkenal kejam, Crocodile masih mendapatkan loyalitas dari beberapa bawahannya. Seperti Miss. Goldenweek yang berupaya menyelamatkan dirinya dan anggota BW lainnya dari penahanan. Juga Mr. 1 Daz Bones, yang bersedia bergabung lagi dengannya ketika melarikan diri dari Impel Down dan mengikutinya pergi ke New World.

b. Sekutu

Awalnya Luffy adalah musuhnya setelah peristiwa di Arabasta, namun keduanya kemudian sepakat saling membantu untuk sementara selama proses pelarian diri dari Impel Down. Crocodile ikut bersama rombongan Luffy ke pertempuran di Marineford dengan tujuan yang berbeda, ingin mengalahkan Whitebeard.
Setelah pertempuran berakhir, Crocodile tampak sedikit berubah dengan berusaha melindungi dan menyelamatkan Luffy, walau ia berkelit dengan sejumlah alasan.

Crocodile tampaknya acuh tak acuh kepada Shichibukai lainnya walau ia tidak takut melawan mereka jika diperlukan.

1. Jinbe
Diantara Shichibukai lainnya, Crocodile tampaknya memiliki hubungan masa lalu yang buruk dengan Jinbei. Jinbei terlihat menunjukkan kemarahannya ketika berada di sel yang berdekatan dengan Crocodile di Impel Down. Hal ini mungkin karena perseteruan Crocodile dengan Whitebeard, dimana Jinbei sangat mengagumi Whitebeard. Namun, Crocodile akhirnya justru membantu Jinbe dan Luffy ketika akan dihabisi oleh Akainu.

2. Donquixote Doflamingo
Crocodile sepertinya tahu dan mengenal Doflamingo, karena ketika pertempuran di Marineford, mereka saling berbicara seolah-olah pernah kenal dekat sebelumnya. Saat sedang bertarung dengan Jozu, Crocodile mengancam akan membunuh Doflamingo jika mengganggu rencananya, sebaliknya Doflamingo menawarkan bantuan asal ia mau bergabung dengannya. Namun Crocodile menertawakan tawaran itu sambil menyerang balik keduanya, baik Doflamingo maupun Jozu.
Kemudian Doflamingo tampak marah ketika Crocodile membantu Ace, sambil memotong kepala Crocodile, mengatakan ia akan iri jika Crocodile bersekutu dengan Whitebeard. Crocodile hanya mengatakan kalau ia tidak bersekutu dengan siapapun. Keduanya kemudian terlihat saling bertarung.

3. Dracule Mihawk
Atas perintah Crocodile, Daz Bones menyelamatkan Luffy dari Mihawk namun kalah dengannya. Ketika Mihawk akan menghabisinya, Crocodile datang membantu sambil mengatakan untuk berhati-hati kepadanya karena ia sedang dalam perasaan yang buruk.

d. Musuh

Kru topi jerami adalah musuh utamanya selama kejadian di Arabasta.. Mulai dari Whiskey Peak, Little Garden dan Arabasta, kru topi jerami menjadi sasaran Crocodile dan organisasinya, Baroque Works. Ketika akhirnya kru topi jerami mencapai Arabasta, mereka berhasil menggagalkan ambisi Crocodile untuk menguasai negeri itu demi teman baik mereka, putri Nevertari Vivi.

2. Emporio Ivankov
Ivankov sepertinya pernah mengenal Crocodile di masa lalu ketika bertemu di Impel Down. Ivankov mengungkapkan kalau ia mengetahui rahasia Crocodile dan coba mengancamnya agar tidak mengkhianati ia dan Luffy jika mereka membebaskannya dari penjara. Rahasia yang dimaksud Ivankov tidak begitu jelas, tapi Luffy menganggap rahasia yang dimaksud itu berhubungan dengan kelemahan Buah Iblisnya Suna Suna no Mi, yang juga telah diketahuinya.

Crocodile memiliki dendam yang besar terhadap Whitebeard. Ia akhirnya memiliki motivasi untuk keluar dari Impel Down, hanya karena ingin membunuh Whitebeard. Meski tidak sepenuhnya dijelaskan, tampaknya ia pernah bertarung dan dikalahkan Whitebeard dimasa lalu.
Ketika Whitebeard ditikam oleh Squardo atas hasutan Akainu, Crocodile tampak berang dan kesal melihat betapa mudahnya Whitebeard menjadi lemah dan lengah.

Crocodile menjadi musuh pemerintah dunia ketika ia menyalahgunakan status Shichibukai yang diberikan pemerintah untuk menggulingkan kerajaan Arabasta, yang berada dibawah naungan kekuasaan Pemerintah Dunia. Ketika memutuskan untuk kembali berpetualang di New World, ia dianggap berpotensi besar mengganggu keseimbangan kekuasaan Tiga Kekuatan Besar.

Ketika Crocodile datang bersama rombongan pelarian Impel Down ke Marineford saat perang Whitebeard, Sengoku berpikir mereka mendapat keuntungan karena keinginan Crocodile untuk membunuh Whitebeard. Namun dalam perkembangannya, Crocodile juga turut melawan mereka seperti ketika menyelamatkan Ace dari upaya eksekusi pertama dan bentrok dengan Laksamana Akainu untuk menyelamatkan Luffy dan Jinbei. Sebagai bajak laut, Kini ia menjadi buronan yang dicari pihak Angkatan Laut.

7. Nefertari Vivi
Crocodile sangat dibenci oleh Vivi karena tindakannya yang ingin merebut kerajaan Arabasta. Terutama karena telah menyebabkan penderitaan bagi rakyat Arabasta, seperti bertanggung jawab atas kekeringan yang melanda negeri itu selama tiga tahun, yang menyebabkan banyaknya kematian rakyat tak berdosa dan kekacauan dimana-mana. Dalam berbagai kesempatan, Vivi mengungkapkan kemarahannya ingin membunuh Crocodile dengan tangannya sendiri.

8. Nefertari Cobra
Awalnya Cobra menganggap Crocodile sebagai penolong yang diutus pemerintah dan mengungkapkan rasa terimakasihnya ketika Crocodile mengamankan Nanohana dari serangan bajak laut. Ketika diberitahu jati diri Crocodile yang sebenarnya oleh Vivi melalui surat, Cobra mengungkapkan kemarahannya dan mencoba mengalahkan Crocodile.
Saat berada di ruang bawah tanah bersama Crocodile, ia nekat menghancurkan tempat itu dan mati bersama-sama untuk mencegah Crocodile memerintah negaranya.

9. Chaka
Demi usaha melindungi rajanya, Chaka menyerang Crocodile namun dengan mudah dikalahkan. Alasan lainnya untuk memberi tambahan waktu bagi Vivi dan Kohza untuk menghentikan perang.

6. Sejarah

a. Masa Lalu

1. Menjadi bajak laut
Sekitar 22 tahun yang lalu, Crocodile ikut menyaksikan eksekusi Gol D. Roger di Loguetown. Saat itu ia terlihat belum mendapatkan luka di sepanjang wajahnya dan belum mengenakan kait. Impian Crocodile adalah menjadi Raja Bajak Laut berikutnya. Sepertinya ia terinspirasi oleh kata-kata terakhir Gol D. Roger sebelum dieksekusi. Seperti kebanyakan orang-orang dimasa itu, ia menjadi bajak laut dan turun ke laut demi mimpinya.
Namun mimpinya terhenti ditangan Whitebeard, seperti yang disebutkan dalam cerita kalau ia pernah bertarung dan dikalahkan Whitebeard dan gagal menaklukan New World. Disebutkan juga kalau di suatu waktu ia pernah bertemu Emporio Ivankov, tapi pertemuan ini sepenuhnya masih misteri.

2. Menjadi Shichibukai
Kemudian ia dikenal sebagai salah satu Shichibukai dan tinggal di Sandy Island, Arabasta. Crocodile kemudian mendapat informasi tentang sebuah senjata kuno Pluton yang rumornya berada di Arabasta. Berkaca pada kegagalan sebelumnya, ia berniat membangun senjata kuno Pluton untuk mewujudkan ambisinya sekaligus membalas kekalahannya. Memanfaatkan statusnya sebagai Shichibukai, diam-diam ia menyelidiki keberadaan lokasi senjata kuno Pluton di Arabasta. Ia kemudian menemukan Nico Robin yang bisa membaca Poneglyph, petunjuk lokasi Pluton, dan menawari posisi sebagai asistennya dengan imbalan memberinya tempat dan perlindungan.

3. Membentuk Baroque Works
Crocodile kemudian membentuk organisasi rahasia, Baroque Works. Anggotanya berasal dari para pemburu hadiah terbaik di dunia dengan diiming-imingi janji palsu. Untuk menjaga kerahasiaan, setiap anggota Baroque Works diberi kode nama dan identitas masing-masing anggota disembunyikan sehingga sesama mereka pun saling tidak mengetahui. Untuk membantu biaya operasional mereka, anggota BW difungsikan sebagai pemburu hadiah dengan menangkap para bajak laut yang baru memasuki Grandline. Di mata Pemerintah Dunia dan rakyat Arabasta, Crocodile tampak seperti seorang pahlawan yang melindungi mereka dari bajak laut.


1. Whiskey Peak
Nama dan status Shichibukai Crocodile pertama kali disebutkan dalam cerita saat Luffy dan krunya bersedia mengantar putri Nevertari Vivi kembali ke negerinya, Arabasta.

2. Little Garden
Sanji tanpa sengaja menjawab panggilan Den Den Mushi di rumah lilin dari seseorang yang berinisial Mr. 0 yang ditujukan untuk Mr.3. Menyadari panggilan ini berasal dari musuh, Sanji berpura-pura menjadi Mr.3 dan mengklaim telah sukses membunuh semua kru topi jerami. Tiba--tiba muncul Unluckies yang dikirim ke Little Garden untuk mengantarkan Eternal Pose kepada Mr. 3. Melihat Sanji, mereka menyerangnya namun dikalahkan dengan mudah. Mendengar kegaduhan di den den mushi, Mr. 0 menjadi curiga, namun Sanji berpura-pura mengatakan kalau ia harus memberikan topi jerami pukulan terakhir. Merasa tidak nyaman, Crocodile mengirim Miss All Sunday untuk menyelidikinya.

4. Sandy Island, Arabasta
Di sebuah pelabuhan di Arabasta, sekelompok bajak laut (diketahui sebagai Puppu dan kru) mencuri dan berbuat onar di tengah kota. Crocodile lalu keluar dan mengalahkan mereka semua.

5. Rencana Utopia
Crocodile mengumpulkan bawahannya di Rainbase untuk mengumumkan misi terakhir mereka menggulingkan kerajaan Arabasta, yang diberi nama "Rencana Utopia". Tiba-tiba muncul Mr.3 yang menyelinap masuk, mengatakan bahwa rencana Utopia harus ditunda karena kru topi jerami bersama Vivi telah sampai di Arabasta. Mr. 2 juga memperkuat pernyataan itu karena ia berpapasan dengan mereka dalam perjalanan ke Arabasta. Crocodile tampak terkejut karena menyangka mereka telah disingkirkan dan marah kepada Mr.3 karena gagal menjalankan tugas dengan mengeringkan tubuhnya dan memberinya makan kepada Bananawani.
Kru topi jerami kemudian tiba di Rainbase dan dikejar Angkatan Laut pimpinan kapten Smoker menuju Kasino milik Crocodile, Rain Dinners. Didalam kasino, Luffy, Zoro, Nami dan Usopp termasuk Smoker terjatuh kedalam perangkap buatan Crocodile. Saat tersadar, mereka berlima termasuk Smoker menemukan diri mereka terjebak dalam kurungan yang terbuat dari Kairoseki.
Saat itulah Crocodile muncul dihadapan mereka sambil menunggu kedatangan Miss All Sunday membawa Vivi. Setelah kedatangan Vivi, Crocodile mengumumkan seluruh rencananya dihadapan mereka. Kemudian ia membanjiri tempat itu perlahan-lahan dan membuang kunci sel ke dalam kandang Bananawani, sambil memberi pilihan sulit kepada Vivi, apakah ingin pergi menemui pemberontak untuk menghentikan perang dengan membiarkan teman-temannya mati tenggelam, atau mempertaruhkan nyawanya untuk mengambil kunci sel yang telah dimakan Bananawani.
Tiba-tiba Crocodile menerima panggilan Den Den Mushi dari seseorang yang bernama Mr. Prince. Orang itu ternyata Sanji dan kemudian ia berpura-pura seperti telah dikalahkan oleh Bilion yang disanderanya. Crocodile dan Miss. All Sunday pergi keluar untuk melihat situasi yang terjadi. Namun diluar, ia melihat semua Milion telah dikalahkan dan tampak seseorang dengan memakai penutup kepala yang ternyata Chopper yang menyamar, berlari menjauh. Crocodile mengejarnya namun tidak berhasil menangkap Chopper. Ia kemudian kembali ke kasino.
Miss. All Sunday bertanya kepada Crocodile kalau-kalau kru topi jerami berhasil menemukan kunci yang dibuang. Crocodile menjawab kalau kunci yang dibuangnya adalah palsu dan ia masih menyimpan yang aslinya. Saat Crocodile kembali ketempat semula, seluruh kru topi jerami beserta Smoker telah melarikan diri. Saat kru topi jerami bersama Vivi melarikan diri menggunakan Scissors, seekor kepiting raksasa, Crocodile berhasil menarik Vivi menggunakan kekuatannya. Melihat hal itu, Luffy melompat menyelamatkan Vivi serta menyuruh mereka meneruskan perjalanan sedang ia akan menghadapi Crocodile.

6. Crocodile vs Luffy, pertarungan pertama
Crocodile memberi Luffy waktu 3 menit untuk mencoba melawannya. Luffy mulai menyerangnya namun tidak berhasil. Crocodile menciptakan pasir hisap untuk mengubur Luffy, namun Luffy berhasil lolos. Crocodile menyerang Luffy dan mengeringkan tangan Luffy dengan kekuatannya. Luffy panik namun berhasil memulihkannya dengan meminum air yang diperolehnya dari seorang kakek di Yuba. Crocodile kemudian membuat badai pasir besar yang ditujukan ke arah Yuba. Luffy tampak marah dan menyuruh Crocodile menghentikannya. Saat itulah Crocodile menusuk Luffy di perut dengan kait emasnya.
Crocodile menyangka Luffy telah mati. Ketika melihat tetesan air yang mengalir ketangannya, tiba-tiba Luffy bergerak dan meremas tangan Crocodile kuat-kuat sampai ia kesakitan. Crocodile terkejut melihat Luffy masih hidup dan kemudian melemparkan tubuh Luffy yang sekarat kedalam pasir hisap. Crocodile kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

7. Pertempuran di Alubarna
Crocodile kemudian tiba di istana kerajaan di Alubarna bersama Nico Robin sambil menyandera raja Arabasta, Nevertari Cobra. Ia menghentikan usaha Vivi untuk menghentikan perang dan menutupi lokasi pertempuran dengan debu pasir menggunakan kekuatannya. Kepada Vivi, Crocodile mengatakan kalau Luffy telah mati dibunuhnya. Dihadapan mereka, Crocodile menjelaskan motif sebenarnya ia merebut kerajaan Arabasta, demi mencari keberadaan senjata kuno, Pluton, yang kabarnya tersembunyi disuatu tempat di Arabasta. Ia membutuhkan senjata itu untuk membangun kekuatan militernya agar mampu melawan kekuatan militer Pemerintah Dunia. Crocodile juga menambahkan kalau ia telah memasang bom yang akan meledak dalam waktu 30 menit dan membunuh semua orang.
Pengawal khusus kerajaan, The Tsumegeri Guard memutuskan meminum Forbidden Water, dan menyerang Crocodile, namun mereka semua dikalahkan dengan mudah. Chaka berubah menjadi Jackal dan menyerang Crocodile namun juga dikalahkan dengan mudah. Vivi berteriak-teriak menyumpahinya. Crocodile mendatangi Vivi, lalu mencekik lehernya sambil melemparnya keluar dari dinding istana yang tinggi. Saat itulah Luffy muncul dari udara dengan menaiki Pell yang telah berubah menjadi burung Falcon, sambil menyelamatkan Vivi.

8. Crocodile vs Luffy, pertarungan kedua
Crocodile tampak tak percaya melihat Luffy masih hidup. Ia memuji keberuntungannya. Crocodile mengatakan kalau Luffy tak akan bisa memukulnya. Luffy lalu melompat sambil memukul Crocodile. Crocodile membiarkannya karena menyangka tak akan kena, namun Luffy mampu memukulnya hingga terpelanting. Crocodile tampak terkejut dan menyangka Luffy memiliki kekuatan khusus. Namun Luffy kemudian menjelaskan kalau ia sudah mengetahui kelemahan Crocodile adalah air dan ia membawa segalon besar air dipunggungnya. Lalu keduanya bertarung lagi. Luffy memukul Crocodile namun Crocodile dengan mudah menghindar sambil mencengkeram tangan Luffy dan mengeringkannya. Luffy berhasil memulihkannya dengan meminum banyak air. Luffy berhasil mengecoh Crocodile dan memukulnya hingga terluka, dan Crocodile membalas dengan mengirimkan Sables, badai pasir yang membuat Luffy terpelanting.
Crocodile menertawakan Luffy yang terlihat kepayahan bertarung dengan mengangkut segalon air. Sebagai balasannya, Luffy menelan semua air dan menyemprotkan gumpalan besar air kepada Crocodile yang membasahinya, lalu memukulnya dengan keras. Crocodile kemudian menyuruh Robin pergi bersama Cobra ke tempat Poneglyph, karena ia tampak kehilangan kesabaran. Kemudian ia mengeluarkan kekuatannya Ground Sekko, mengeringkan sebagian besar istana. Luffy kembali menyemprotkan air namun kali ini tak berhasil.
Crocodile kembali mengeringkan tempat itu dengan Ground Death, hingga apapun yang terkena, akan berubah menjadi pasir. Luffy lalu menghindar dengan meloncat kearah pinggiran dinding istana. Seketika Crocodile muncul dihadapan Luffy dan mencekiknya. Luffy masih sempat menyemprotkan beberapa gumpalan air ke arah Crocodile, namun Crocodile dapat mengelak, lalu ia menyerap semua air ditubuh Luffy sampai kering dan meninggalkannya untuk mati. Kemudian ia pergi menyusul Nico Robin.
Di tengah perjalanan, ia bertemu sersan mayor Tashigi yang telah dikalahkan Robin. Crocodile bertanya keberadaan atasan Tashigi, kapten Smoker dan menuduhnya pengecut karena lari. Ia lalu memasuki sebuah ruang bawah tanah, tempat Poneglyph berada.
Ia meminta Robin menerjemahkan artinya. Robin lalu mulai membaca. Mendengar informasi yang dibaca Robin tidak seperti yang diharapkannya, ia menjadi marah. Ia menuduh Robin tidak berniat untuk memberitahu yang sebenarnya kepada ia. Crocodile lalu memutuskan untuk membunuh Nico Robin dengan menusuknya. Cobra berusaha meruntuhkan tempat itu dengan menarik tombol rahasia, tapi Crocodile hanya tertawa karena dengan kekuatannya, ia dapat pergi dengan mudah.

9. Crocodile vs Luffy, pertarungan ketiga
Tak lama berselang, Luffy datang menyusul mereka. Crocodile betul-betul terkejut melihatnya masih hidup. Crocodile menyangsikan kekuatan Luffy untuk memukulnya karena tidak membawa air dan tertawa. Tapi Luffy berhasil memukulnya dengan tangan yang terbalut darah. Setengah terkejut, kali ini Crocodile bertekad untuk benar-benar mengakhiri pertarungan mereka sampai ada yang mati, dengan mengeluarkan kait beracun miliknya.
Luffy memukulnya dari jauh namun Crocodile menghindar dan berhasil melukai kaki Luffy dengan kait beracun. Crocodile tampak tertawa dan dibalas Luffy dengan menendangnya hingga terbanting ke dinding. Crocodile mengatakan kalau pertarungan sudah selesai karena racun telah menyebar ke seluruh tubuh Luffy, tapi luffy sepertinya tidak peduli. Luffy terus menyerangnya namun Crocodile dapat menghindar. Luffy tampak melemah dan terjatuh akibat pengaruh racun di tubuhnya dan Crocodile mentertawakannya keadaanya. Crocodile kemudian menjelaskan kalau bom yang dipasangnya memiliki penghitung waktu dan akan meledak otomatis apapun yang terjadi. Crocodile mengatakan kalau nantinya hanya ia sendiri yang akan selamat. Mendengar hal itu, Cobra menjadi sangat marah.
Tak lama kemudian, Luffy mendapatkan kekuatannya kembali dan berdiri. Crocodile terkejut melihat melihat hal itu. Lalu ia menyerang Luffy dengan kait beracun, dan berhasil ditepis Luffy dengan kaki sekaligus mematahkannya. Crocodile tampak kesal dan mengeluarkan pisau kecil dari bekas patahan tersebut. Mereka lalu saling menyerang satu sama lain. Luffy menendang Crocodile kuat-kuat sampai terbang ke atas. Crocodile mengeluarkan badai mencoba meruntuhkan tempat itu. Luffy lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya sambil melompat keatas mengeluarkan Gomu Gomu no Storm dan dibalas Crocodile dengan Desert la Spada. Kekuatan mereka saling beradu tapi kekuatan milik Crocodile kalah dan ia dipukul berulang-ulang hingga menjebol langit-langit bangunan dan terbang ke udara hingga jauh.

10. Kekalahan Crocodile
Setelah Crocodile kalah, ia ditangkap Angkatan Laut dan dilucuti gelar Shichibukainya. Ia menolak untuk pergi ketika akan diselamatkan dan hanya tersenyum melihat bawahannya di Baroque Works berlarian menyelamatkan diri. Crocodile kemudian dikirim ke Impel Down dan di penjara disana.

b. Perang Whitebeard

1. Melarikan diri dari Impel Down
Di Impel Down, Crocodile ditempatkan di level 6, tingkatan penjara yang menampung penjahat-penjahat dengan reputasi terburuk. Ia ditempatkan di sel yang berdekatan dengan sel milik Ace dan Jinbe. Ia mengomentari situasi perang yang akan terjadi antara Whitebeard dengan pihak pemerintah, dan merasa senang jika bisa berkesempatan membalas dendam terhadap Whitebeard. Crocodile tidak berkomentar ketika Boa Hancock datang mengunjungi Ace.
Saat Luffy, Ivankov dan Inazuma terjebak di level 6, Crocodile menawarkan bantuan untuk mengeluarkan mereka. Luffy sangat terkejut melihatnya dan merasa enggan menerima bantuan, mengingat perbuatan Crocodile di masa lalu. Namun Ivankov menyarankan untuk melepasnya dengan menjamin kalau ia mengenal Crocodile beserta rahasia kecilnya. Bersamaan dengan itu, Jinbe memohon untuk dibebaskan juga karena ingin ikut menolong Ace. Luffy setuju dan kemudian Inazuma membebaskan mereka berdua. Setelah dibebaskan, Jinbe memperingatkan Crocodile agar tidak mengganggu Whitebeard nantinya, dan Crocodile menantang Jinbe kalau ia ingin mati demi membela Whitebeard. Menengahi hal itu, Ivankov menyatakan kalau mereka tidak punya waktu dan harus segera pergi. Kemudian bergabung para Newkama dan Bon kurei, mengikuti mereka untuk keluar dari Impel Down.
Crocodile menggunakan kekuatannya untuk mengeringkan pintu masuk ke Level 4 menjadi pasir. Di balik pintu sudah menunggu para penjaga Impel Down. Luffy, Crocodile dan Jinbe mengeluarkan kemampuan mereka dan mengalahkan penjaga dengan mudah. Di level 4, Crocodile membebaskan Daz Bones yang setuju bergabung dengannya. Kemudian muncul Sadi-chan dan para Demon Guard menghadapi mereka. Luffy, Jinbe dan Crocodile mengalahkan mereka dengan satu serangan.
Kemudian mereka berpapasan dengan Marshall D. Teach/Blackbeard dan krunya. Crocodile hanya menyaksikan ketika Luffy mencoba menyerang Blackbeard. Ia tampak terkejut melihat Blackbeard bisa melukai Luffy mengingat Luffy terbuat dari karet. Setelah diingatkan Jinbe kalau mereka tidak punya banyak waktu, Luffy berhenti bertarung dan bergegas melanjutkan perjalanan. Crocodile menyempatkan bertanya kepada Blackbeard mengapa ia begitu bersemangat untuk melepaskan statusnya sebagai Shichibukai. Blackbeard mengatakan kalau ia tidak berkewajiban untuk menjawab. Dan dibalas oleh Crocodile kalau ia pun tak peduli tentang apa yang direncanakannya, sambil menyinggung Blackbeard tentang sopan santun secara halus.
Kemudian muncul Minotaurus menghadapi mereka. Bon Kurei tampak bingung karena seingatnya makhluk itu telah dilumpuhkan sebelumnya. Crocodile menjelaskan kalau empat Demon Guard adalah pengguna buah Zoan yang dibangkitkan, yang memiliki tingkat pemulihan yang cepat dan tiga penjaga lain yang dipukul oleh ia, Luffy dan Jinbe, juga akan segera pulih. Namun Crocodile menyatakan kalau ia tidak khawatir dengan hal tersebut karena Warden Magellan akan segera tiba. Ivankov dan Inazuma menawarkan untuk menghadang Magellan, sementara Luffy dan rombongan tetap melanjutkan perjalanan.
Sampai di Level 2, mereka mendapati tingkat itu telah kosong tanpa penjagaan. Luffy dan Jinbe penasaran bagaimana hal itu bisa terjadi. Mereka semua berlarian ketika melihat Magellan menghampiri dari belakang. Bergabung dengan mereka, Buggy dan Mr.3 Galdino serta tahanan Impel Down lainnya. Crocodile mengenali Mr. 3 dan mengatakan kalau ia seperti sepotong sampah yang tak berguna. Ketika Magellan mendekat, Mr. 3 mengeluarkan kemampuannya, Candle Wall untuk menahan laju Hydra Magellan. Melihat hal itu, Crocodile terkesan kalau Mr. 3 ternyata bisa berguna dan menyelamatkan banyak orang. Luffy dan Mr. 3 mencoba untuk melawan Magellan sementara sisanya tetap melanjutkan perjalanan. Setelah itu, Crocodile dan tahanan lainnya sampai di pintu keluar dan siap untuk pergi.
Namun mereka mendapati tak ada satupun kapal yang bisa digunakan untuk melarikan diri. Jinbe berinisiatif mendobrak pintu sebagai rakit dan mengajak sukarelawan untuk ikut bersamanya untuk merebut salah satu kapal. Crocodile, Mr. 1 dan Buggy melompat ke pintu lalu Jinbe membawa mereka dari bawah air ke arah kapal. Tapi Angkatan Laut melihat hal itu dan menembaki mereka dengan meriam.
Setelah mendekati kapal, Jinbe mengeluarkan kemampuannya untuk melontarkan mereka ke atas kapal. Crocodile dan Mr. 1 segera melumpuhkan para marinir yang ada di atasnya. Jinbe mencoba membantu dengan mengirimkan gelombang ke arah kapal dan menyebabkan kerusakan sedikit. Melihat hal itu, Crocodile tampak gusar karena kapal itulah yang akan mereka gunakan untuk melarikan diri. Jinbe meminta maaf atas kecerobohannya. Angkatan Laut mencoba menenggelamkan kapal yang akan mereka gunakan dengan menembakkan meriam. Crocodile menjadi marah dan mengirimkan badai pasir untuk menghentikan bola meriam. Kemudian Luffy dan rombongan sampai di kapal dengan menaiki ikan Hiu Paus atas perintah Jinbe dan mereka semua dapat pergi meninggalkan Impel Down setelah Mr. 2 mengorbankan dirinya untuk membukakan pintu keluar.

2. Pertempuran di Marineford
Diatas kapal, Crocodile mengomentari kemampuan Jinbe untuk berkomunikasi dengan ikan. ia tampak penasaran dengan hal itu dan menganggap kalau semua ras Fishman identik dengan kekerasan. Kemudian Angkatan Laut menghubungi kapal mereka dan menginformasikan kalau mereka tak akan bisa melarikan diri karena hanya ada dua tujuan yang bisa dicapai yakni ke Enies Lobby atau bergabung dalam pertempuran di Marineford. Para tahanan yang dilepas Buggy menjadi panik dan menyarankan Buggy untuk mengambil alih kapal. Crocodile mengatakan kalau ia akan membunuh mereka semua jika melakukan itu, namun Buggy berhasil menenangkan mereka.
Lalu mereka dikejutkan oleh datangnya tsunami. Para tahanan yang dilepas Buggy kembali menjadi panik dan berlarian kesana kemari ingin menyelamatkan diri, namun Crocodile membentak mereka. Kapal mereka terombang ambing naik ke atas gelombang yang tinggi dan terhenti seketika karena air laut tiba-tiba membeku. Jinbe memperkirakan kalau terjadinya tsunami akibat ulah Whitebeard dan Laksamana Aokiji membekukannya kemudian. Jinbe juga mengatakan kalau perang telah dimulai. Luffy mengajak yang lainnya untuk mendorong perahu agar bisa kembali ketempat semula. Namun Ivankov melakukan Hell Wink yang malah mendorong mereka semua terjatuh ke depan dan mengirim semua tahanan terjatuh ke sebuah lubang bikinan Jozu, di lautan beku Marineford.

3. Bergabung dalam perang
Crocodile segera mencari keberadaan Whitebeard dan menyerangnya dengan cepat. Namun Luffy menahan serangan Crocodile dengan Gear Second. Crocodile mengingatkan Luffy kalau mereka sudah sepakat, namun Luffy bersikeras kalau Whitebeard penting bagi Ace dan tak boleh diganggu. Anak buah Whitebeard kemudian menjauhkan Crocodile dari Whitebeard.
Crocodile terus berusaha menyerang Whitebeard namun dihalangi oleh anak buahnya. Crocodile mengirim mereka pergi dengan badai pasir. Komandan divisi 3 Whitebeard, Diamond Jozu memukul Crocodile dengan Briliant Punk dalam bentuk berlian hingga terluka. Jozu kembali akan menyerang Crocodile, namun gerakannya tiba-tiba terhenti. Terlihat Doflamingo naik diatas punggung Jozu dan mengendalikan gerakannya. Doflamingo menawarkan bantuannya untuk mengatasi Jozu. Ia mengajak Crocodile untuk bergabung dengannya, tapi Crocodile hanya tertawa dan menolak karena nantinya ia akan menjadi bawahan Doflamingo. Crocodile kemudian mengirimkan badai pasir, Sables untuk menyingkirkan mereka berdua.
Ketika Squardo menikam Whitebeard atas tipu muslihat Akainu, Crocodile tampak kesal dan mencemooh Whitebeard karena begitu mudahnya ia menjadi lengah. Whitebeard mengungkapkan kalau ia hanyalah manusia dengan satu hati pada satu waktu dan tak akan menjadi kuat selamanya.
Kemudian, semua orang terkejut, ketika Crocodile tak disangka menyelamatkan Ace dari upaya eksekusi pertama. Jinbe penasaran kenapa Crocodile yang sangat berambisi membunuh Whitebeard, merubah hatinya dengan membantu Bajak Laut Whitebeard. Crocodile hanya menjawab kalau ia tak ingin pihak Angkatan Laut mendapatkan kemenangan. Tiba-tiba kepala Crocodile terbang dan terpisah dari tubuhnya. Semua orang terkejut dan Donquixote Doflamingo lalu berbicara kalau ia menjadi iri kalau Crocodile memutuskan bergabung dengan pihak Whitebeard. Crocodile menjawab kalau ia tidak bergabung dengan siapapun. Lalu keduanya bertarung.
Atas perintah Crocodile, Daz Bones mencoba melindungi Luffy dari Mihawk namun kalah. Saat Mihawk akan menghabisinya, Crocodile datang membantu menangkis serangan Mihawk dengan kait emasnya. Crocodile mengingatkan Mihawk agar berhati-hati dengannya karena perasaannya sedang sangat buruk.
Crocodile hanya bisa menyaksikan ketika Blackbeard dan krunya menghabisi Whitebeard. Ia kemudian menyelamatkan Luffy dan Jinbe ketika dipojokkan oleh Akainu dengan berdalih kalau seseorang ingin melakukan sesuatu, harus dilakukan dengan benar. Ia mengirim keduanya terbang dengan Sables dan ditangkap kemudian oleh Buggy untuk diselamatkan. Crocodile menyarankan Akainu untuk membiarkan Luffy pergi. Kemudian para komandan Bajak Laut Whitebeard datang membantu dan mereka bertarung melawan Akainu. Ketika perang dihentikan Sengoku setelah kedatangan Shanks, Crocodile dan Daz Bones diam-diam pergi meninggalkan Marineford.

4. Setelah Perang
Tiga minggu setelah perang, Crocodile dan Daz Bones terlihat di sebuah pulau tak bernama di Grandline. Crocodile membaca sebuah koran yang memberitakan aksi Luffy, Jinbei dan Rayleigh kembali ke Marineford, dan mengatakan kalau aksi tersebut sebagai tindakan bodoh. Daz Bones menanggapi kalau mereka pasti memiliki semacam rencana, kalau tidak mereka pasti sudah gila, sekaligus menambahkan kalau Luffy menderita luka yang sulit untuk disembuhkan. Mendengar hal ini, Crocodile menuduh Daz Bones bersikap "Sarkastik" kepadanya, dan menyatakan kalau ia telah sembuh dari lukanya. Kemudian Crocodile menyatakan rencananya kembali ke New World dan mengajak Daz Bones untuk ikut bersamanya.